Senin, 16 Januari 2012

Ketika Kami Tak Cocok Lagi

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, saya mulai merasa lelah dengan semua itu.
Alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.
Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya. Saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?” dia bertanya dengan terkejut.
“Saya lelah. Terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini,” jawab saya.
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah. Seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?”
Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit, dan itu benar. Saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan untukmu. Jika kamu dapat menemukan jawabannya yang ada di dalam hati saya, mungkin saya akan mengubah pikiran. Seandainya, katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung, dan kita berdua tahu, jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?”
Dia berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-coretan tangannya, di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan:
“Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. Tetapi izinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya mencoba untuk kuat melanjutkan membacanya kembali…
“Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor. Lalu saya harus memberikan jari-jari saya untuk memperbaiki programnya.
“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu.
“Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi: saya harus memberikan mata untuk mengarahkanmu.
“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘tamu’ kamu datang setiap bulannya: saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.
“Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi ‘aneh’. Lalu saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu.
“Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu….
“Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari cara saya mencintaimu. Tapi saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati….”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali…
“Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan roti kesukaanmu….”
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang dulu sangat saya cintai. Dia begitu penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Saya tidak kuat lagi dan langsung memeluknya dan rebah di bahunya yang bidang sambil menangis….

Mencari Cinta Sejati

Aku Ingin Menikah Bang...!!!!

Aku ingin menikah bang!!! Itu awal dari suratnya…membuat jantungku berdekap kencang, lalu ku baca surat itu perlahan.
Aku ingin menikah bang!!!
Bukan karena aku ingin melakukan hal yang selama ini dilarang oleh agama, tapi aku ingin menikmati pernikahan itu sendiri.

Aku tau tak mudah untuk menjalani sebuah pernikahan, suatu ikatan erat yang tak bisa dimainkan layaknya orang yang berpacaran. Tapi aku inginkan itu, aku ingin menikmati susahnya menjadi seorang istri, mempunyai anak dan mengurus mereka..aku suka akan hal itu dan aku akan menganggapnya sebagai suatu ibadah karena ada tantangan yang harus aku lalui, disamping menjalankan roda rumah tangga juga berkarir untuk diriku sendiri.
Bukankah kau tau, dari dulu aku ingin sekali menikah muda. Kau mau tau alasannya? Karena aku suka melakukan hal itu, aku merasa bangga menjadi seorang istri sekaligus menyandang status ibu bagi anak-anakku, melihat perkembangan mereka dari kecil hingga dewasa menaklukkan rasa penatku setelah sehari bekerja. Mengurus suami yang sangat aku hormati juga aku cintai, memberikannya limpahan cinta dan ingin selalu tampil cantik didepannya. Itulah yang ingin aku lakukakan.
Aku tau ini gak gampang untukmu, aku tau banyak hal yang engkau fikirkan. Tapi terkadang hal itu hanya sebuah keinginan, dimana manusia tak bisa lepas dari rasa puas. Saat keinginan engkau telah tercapai, engkau pasti menginginkan hal yang lain lagi.
Kau tau sayang??menikah itu ibadah, dengan menikah kau telah menyempurnakan ibadahmu juga agamamu. Menikah bukanlah hal yang paling manakutkan, setidaknya menurut versiku, karena semua tak akan berbeda, kecuali hidup bersama dengan kewajiban masing-masing.
Kau masih bisa beraktivitas seperti biasa, yang berbeda hanyalah kurangnya waktu luangmu
diluar rumah karena ada seorang istri yang menantimu dirumah, menyediakanmu segala hal yang engkau perlukan.

Aku bisa membayangkan betapa bahagianya dengan keluarga seperti itu. Tak ada paksaan juga tekanan, karena semua didasari dengan rasa sayang juga kebersamaan.
Keinginan ini sudah kupendam sejak lama, hanya saja aku juga gak bisa sembarangan memilih calon suami yang akan mendampingiku seumur hidupku.
Satu hal yang perlu kau tau, selama ini aku juga terjebak dalam dua keadaan yang sangat mengganggu fikiranku, menikah atau berkarir.
Karena jika aku memilih untuk menikah, maka karirku tak seperti yang aku inginkan, sementara aku juga ingin sukses dalam berkarir, kebanyakan perusahaan menginginkan karyawan yang belum menikah.
Tapi hasrat ku ini sangat kuat, banyak pro dan kontra akan keinginanku ini, ada yang memberiku nasehat untuk menyegerakan pernikahan, ada juga yang menyuruh kami untuk berkarir karena usia kami yang terbilang muda, hanya saja menurutku usiaku bukan muda lagi, walaupun masih banyak yang lebih tua usianya dan belum menikah, tapi aku mengkhawatirkan usia ini. Aku juga mengkhawatirkan kesalahan yang akan kulakukan dalam menjalin sebuah hubungan yang biasa disebut pacaran.
Menurutku 1 tahun cukup untuk mengenal karakter masing-masing, dan aku rasa aku telah cukup mengenalmu. Apa fikiranku ini salah?
Mungkin engkau tlah banyak menyusun rencana untuk masa depan kita, aku dukung semua itu, tapi aku tak mau terlalu berencana bang, karena terlalu sakit klo semua itu tak seperti yang kita harapkan, bukankah kita lebih mantap menyusun rencana saat kita sudah menikah? Menyatukan untuk satu tujuan, apa apa saja yang ingin kita raih dan kita miliki.
mungkin banyak hal yang terfikir dikepalamu, seperti memiliki sebuah rumah, kendaraan juga yang lainnya, tapi tidakkah kau tau itu pasti bisa kita dapatkan dan aku yakin kita bisa mewujudkannya bersama-sama.
Mungkin engkau adalah penganut faham yang mengatakan belum siap menikah apabila belum mapan dari segi materil, engkau ingin segalanya perfect saat engkau ingin melanjutkan sebuah hubungan ke jenjang pernikahan. Itu wajar, aku tau engkau melakukan semua itu karena kau ingin membahagiakan aku. Semua itu memang sangat kita butuhkan, apalagi di era globalisasi seperti ini, dimana persaingan semakin ketat, juga mahalnya biaya hidup baik primer maupun sekunder.
Tapi sampai kapan kau ingim mewujudkan semua itu?semakin lama waktu berjalan, semakin banyak yang akan difikirkan, dan semakin mahal pula biaya hidup yang harus dikeluarkan..tidakkah kau mengerti akan hal itu.
Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, tapi jika kita mempunyai niat yang baik untuk suatu urusan, aku yakin Allah pasti memberikan kemudahan, apalagi kita mempunyai niat untuk menyempurnakan.
Tidakkah kau sadari, selama ini engkau telah memiliki niat yang tulus dalam hatimu, walau engkau sempat merasa putus asa, namun perlahan tapi pasti, engkau mendapatkannya satu demi satu, tawaran itu mengalir walau belum seperti yang engkau inginkan, hanya saja itu adalah proses akan niat baikmu.
Aku tak bisa menjelaskan dengan detail akanhal itu, aku takut engkau akan merasa seolah aku mengguruimu atau mungkin memaksamu, bukan-bukan itu yang aku mau, aku hanya ingin meluruskan maksudmu, aku akan tetap menunggumu. Sampai engkau merasa siap. Tapi aku tak mau engkau terus berfikir akan semua materil, karena aku yakin seiring berjalannya waktu kita pasti bisa mewujudkannya bersama-sama.
Banyak orang sukses pada awal ia menikah biasa-biasa saja, tapi karena mereka mau berusaha, bahu membahu dan didampingi oleh istri tercinta, akhirnya mereka bisa mewujudkan cita-citanya.
Untuk itu jangan memaksakan diri untuk segera mewujudkannya, aku tak mau dirimu sakit, hanya kerena bekerja dan tak mengenal waktu beristirahat.

Engkau mengatakan agar aku tak perlu memikirkan dan mengkhawatikanmu, tapi aku tak bisa, karena aku tau sikapmu yang selalu merasa bisa dan menganggap semua mudah, itu yang aku khawatirkan. Istirahat yang kurang dan tidak beraturan bisa membuatmu sakit, bagaimana bisa aku tidak memikirkanmu? Kau tau..engkau adalah semangatku, separuh dari hidupku, ada yang kurang jika sehari saja aku tidak memikirkan dan mendengar kabarmu, bagaimana bisa aku melupakanmu jika engkau sudah terpatri dalam hatiku.
Mungkin kau tak pernah tau akan hal itu, seberapa besar aku mencintaimu, mengharapkanmu tuk menjadi pendampingku. Menjadi imam untukku juga anak-anakku kelak.
Kadang aku juga merasa heran, mengapa aku begitu menyanjungmu, tak perduli akan yang lain. Engkau yang terbaik, segalanya untukku.
Sayang aku terus berdoa untuk kita, semoga Allah memberikan kemudahan dan melimpahkan rahmatnya pada kita. Amien….

Kamis, 12 Januari 2012

Karena Kita Sama

“Aku sedih.”, katanya.
Cewe berambut panjang itu membiarkan rambutnya ditiup angin, pony nya menutupi matanya. Keadaannya itu menambah sedih suasana. Setetes air turun dari matanya, aku bisa melihat wajahku di sana. Seakan aku bisa memperlambat waktu, aku melihat semua di air mata itu. Walau setetes.
“Aku putus.”, katanya.
Tiba tiba keluar kata pedas dari mulutnya. Bibirnya bergetar. Kepalanya tertunduk penuh kesedihan. Dia terduduk. Menangis di depanku. Seperti berat dia menopang kepalanya. Lantas, aku duduk di sampingnya. Dia menangis. Tak lagi di depanku. Di bahuku. Ku rasakan getaran kesedihannya. Aku tak bisa berkata apa apa. Ku biarkan kepalanya singgah di bahu ku. Tangannya, tak lagi menggenggam. Tapi, menyentuh tanganku. Dengan penuh kesedihan.
“Semua itu enggak ada yang abadi.”, kataku.
Dengan berani, kulepaskan tangannya dari tanganku. Kuangkat kepalanya dari bahuku. Dia tetap menangis. Dan tetap di sampingku.
Hujan turun, setelah angin dingin merambah kami berdua di tempat itu. Taman sekolah. Dia menangis. Semakin deras. Mengalahkan hujan. Muncul pertanyaan di benakku. Apa cinta itu menyakitkan? Sampai seseorang menangis karena cinta?
Tangannya, yang tadi ku letakkan di dekatnya, tak lagi kudapati di situ. Tapi..
Badanku hangat. Kudapati sepasang tangan ada di punggungku. Aku melihat kepala yang ada di samping kepalaku. Dia memelukku. Dengan segala kesedihannya.
————————————————————————————————
Tadinya, ku kira itu hanya perasaan sedihnya yang dilimpahkan padaku. Tapi, setiap waktu senggangnya, di menemuiku. Di kelasku. Berbicara, yang tak ada artinya. Berbicara, yang memang tak ada pentingnya. Itu yang kami lakukan.
“Kamu kayak ujian nasional.”, katanya.
“Memang kenapa?”, tanyaku.
“Makin deket, makin bikin deg degan.”, jawabnya.
Ada perasaan senang dan bingung. Senang, karena dia memperhatikanku. Bingung, karena dia terlalu memperhatikanku.
Bel pulang. Seakan surga bagiku. Aku bisa pulang dengannya, meski enggak satu kelas. Sering aku menunggunya di depan gerbang sekolah. Memang arah pulangnya berbeda, tapi kami selalu berjalan bersama.
Suatu hari.. Aku pulang. Sendiri. Enggak sama dia. Aku pulang agak siang. Berjalan menuju gerbang sekolah, aku masih bertanya. Apa dia nungguin aku? Jawabannya, “enggak”. Aku tengok kanan kiri kayak orang mau nyebrang. Tapi apa? Gak ku dapati dia dimanapun aku melihat.
Hari ini aku bawa motor. Setelah melakukan adegan tengok kanan kiri mencari orang yang kucari, ya sudah aku berjalan menuju tempat parkir. Di sana aku dapati seorang cewe berambut panjang berdiri di samping motorku. Aku terkejut. Dia, orang yang ku cari tadi. Tapi kenapa dia bisa di sana?
“Gadis?”, tanyaku.
“Kok gak bilang kalo bawa motor?”, tanyanya.
“Aku.. Eh, kok tau ini motorku?”, aku balik tanya.
“Gak sadar? Ini.”, katanya sambil menunjuk tulisan “DYAN”, namaku. Dengan warna dan motif khas yang ku suka.
“Kok kamu tau?”, tanyaku.
“Gadis gitu.”, katanya tersenyum lebar.
Anak ini. Segitu tahunya? Tentang aku? Gila! Sumpah, aku gak nyangka dia bisa kayak gitu.
“Aku anter ya?”, tanyaku.
“Thank’s.”, katanya.
Aku enggak tahu kenapa tiba tiba aku bilang gitu. Padahal arah pulang kami berbeda. Ah, sudahlah. Sekali kali enggak apa apa. Lagian aku juga enggak apa apa. Rumahnya lumayan jauh. Sampai di depan rumahnya ..
“Di rumah sama siapa?”, tanya ku setelah melepas helm.
“Hari ini aku sendiri. Ayah Ibu ku keluar kota, kakakku masih kuliah.”, jawabnya.
“Oh, ya udah aku pulang dulu. Hati hati di rumah.”, kataku.
“ ….. “
Dia berlari kecil menuju rumahnya sambil melambaikan tangannya padaku. Aku ragu. Untuk membalas lambaian tangan lembut itu. Aku masih terkejut. Sedikit. Dia menciumku. Pipi ini mendapat sentuhan indah. Sebelum masuk ke rumahnya.
“Makasih ya, Dyan.”, teriaknya.
Sial. Aku kehujanan di jalan, aku enggak bawa mantel. Pasrah aku, lagian besok harinya Minggu. Hujan hujanan no problem. Sampai rumah aku langsung ganti baju, minum teh hangat. Ada sms. Dari Gadis.
“Hay, makasih ya udah nganterin aku. Kamu lagi apa sekarang?”
Mulai hari itu aku sering smsan dengannya. Dia juga sering ke kelasku. Menemui aku tentunya. Semua berlalu begitu cepat. Hari hari indah kulalui dengannya. Setiap detiknya berharga bagiku. Aku coba penuhi apa maunya, yang sekiranya aku bisa untuk membuat bibirnya tersenyum indah.
Suatu hari, aku sampai sekolah agak terlambat karena di jalan macet. Sampai di kelas, tanganku ditarik teman temanku. Kesal, aku bertanya pada mereka.
“Apaan sih?”, tanyaku sedikit membentak.
“Dicky, Yan. Dicky.”, ucap temanku .
“Dicky kenapa?”, tanyaku sedikit bingung.
“Dicky putus sama Nia.”, jawab Intan yang menghampiri dari belakang.
“So? Ngapain? Dicky aja playboy. Wajar aja kan.”, jawabku enteng.
“Betul, ngapain kita ngurusi cowo sok ganteng kayak dia.”, sahut Intan.
Terkejut aku ketika jam istirahat Gadis enggak menemuiku, tapi ketemu Dicky!
“Kamu baru putus, Dick?”, tanya Gadis.
“Haha, iya nih. Nasib kita sama ya.”, jawab Dicky dengan PD nya.
Aku merasakan kelicikan di sini. Hatiku tak henti hentinya mengumpat. Untuk Dicky tentunya. Aku merasakan, sungguh merasa Dicky akan mengambil Gadis dariku. Pergi aku dari sana, kembali ke bangku untuk meneruskan mengerjakan tugas. Masih mengumpat hatiku ketika Gadis kembali ke kelas tanpa ingin bertemu denganku. Aku cemburu.
Esoknya, aku dan Intan temanku ngobrol di depan kelas. Tiba tiba Intan bertanya padaku.
“Jiah, Dicky PDKT sama Gadis. Jadi gak ya kira kira? Gadis cantik, Dicky yang sok ganteng.”
“Brakk”,
Langsung ku banting tasku ke bangku ku setelah mendengar ucapan Intan dan melihat Dicky ke kelas Gadis. Sial. Aku cemburu lagi. aku pasti terlalu cinta pada Gadis. Enggak ada satu minggu aku dibuat gregetan. Dicky jadian sama Gadis! Sial. Aku gak bisa lagi nyembunyiin kekesalanku. Sampai di rumah aku banting tasku ke kasur. Aku sama sekali gak percaya Gadis bisa sama cowo playboy kayak gitu. Kesal! Apa hebatnya Dicky coba?! Aku lebih segalanya dari Dicky! Aku lebih cerdas dari Dicky, Aku lebih sopan dari Dicky, Aku lebih hebat dari Dicky, Aku lebih taat dari Dicky, Aku lebih baik dari Dicky, dan Aku lebih setia daripada playboy pesek itu, Aku lebih segalanya!!
Minggu minggu pertama seperti itu. Lambat laun aku bisa mengontrol emosiku, aku bisa lebih menerima. Dan meski Gadis sering ke kelasku menemui Dicky, aku mencoba tidak iri ataupun cemburu. Aku masih bisa melalui hari hari bersama Gadis meski ada yang mengganjal. Memang tak seindah dahulu. Tak seindah saat aku masih dengannya dulu. Sekarang, jelas dia memperhatikan Dicky dari pada aku. Sms pun tak pernah seharian seperti dulu. Aku kecewa, entah pada siapa. Sekarang aku tahu, cinta itu menyakitkan.
Liburan semester 1 tiba, aku ingin keluar rumah. Aku bingung mau kemana, karena aku tak pernah keluar. Aku coba buat janji dengan Gadis. Aku ke rumahnya. Sampai di sana.,hening. Dimana orang orang? Sesaat sebelum aku mengetuk pintu coklat itu, pintunya terbuka. Gadis membuka pintu dan menarik tanganku masuk ke rumahnya. Aku melihat tangannya memegang tanganku. Melihatnya dengan bingung.
Segelas teh hangat berada di depanku. Segelas lagi di depan Gadis.
“Diminum, Yan.”, katanya tersenyum ke arahku.
“Iya, makasih. Sendiri lagi kamu di rumah?”, tanyaku.
“Iya, keluargaku ke luar kota.”, jawabnya.
“Kamu gak ikut?”, tanyaku lagi.
“Enggak ah, aku males.”, jawabnya.
Sekitar seperempat jam kami duduk terdiam. Tak ada kata yang terucap dari mulut kami. Aku bingung mau berkata apa.
“Dis,..”
“Yan,..”
“Kamu dulu aja.”, kataku.
“Hhm.,nonton tv aja yuk.”, ajaknya.
“Hhm.,ya udah.”, jawabku.
Sekian lama terdiam. Lagi. tenggelam dalam angan sendiri sendiri. Kulirik Gadis fokus pada film yang kami lihat. Tiba tiba aku terkejut. Ketika Gadis bersandar di bahuku.
“Hhm.,aku ngantuk. Kamu enggak ngantuk, Yan?”, tanyanya mengagetkanku.
“Hhm.,hehe.,enggak kok.”, jawabku.
Hening. Lagi. kulirik Gadis masih fokus pada film, bersandar di bahuku. Perasaanku semakin tak karuan ketika Gadis semakin merasa nyaman di bahuku, ketika dia enggan mengangkat kepalanya. Aku kesulitan mengontrol emosiku, perasaanku. Ku lirik dia. Tidak lagi. Aku pandang dia. Aku lihat garis wajah yang indah, keelokan seperti bidadari. Ku tebarkan pandanganku ke seluruh wajahnya. Semakin dekat aku dengannya. Semakin dalam kupandang matanya. Lebih dekat bibirku dengan bibirnya. Lebih dekat. Dekat lagi……..
“Dyan…..”, katanya lirih lembut sedikit terkejut dan dia dapati bibirku dan bibirnya…….
Aku menciumnya……
——————————————————————————————————————-
Libur tlah usai. Hari ini hari pertama masuk sekolah. Aku bayangkan wajah teman temanku. Mereka pasti saling merindu. Berpelukan, menceritakan pengalaman mereka selama liburan.
Sehabis sarapan aku tancap gas ke sekolah. Belum sampai di pintu, mereka menyerbuku. Mungkin memang aku ketua kelas yang selalu dirindukan teman temannya. Hahaha.
“Dyan,….”, kudengar suara lembut seseorang memanggilku.
Aku alihkan pandanganku dan mencari sumber suara itu.
“Gadis….”, ucapku lirih ketika seseorang itu adalah dirinya.
Dia tersenyum padaku, dengan ragu ku balas senyumnya. Kemudian dia pergi dengan dua sahabatnya,,,
Sebulan berlalu dan kudengar Dicky akhirnya putus dengan Gadis. Dia manfaatkan kebaikan hati Gadis. Emang dasar playboy gak modal. Dia memeras harta Gadis untuk alasan beli ini beli itu. Bajingan!
Ketika suatu hari pasca putusnya mereka, Intan sempat bicara padaku.
“Yan, kamu cinta ya sama Gadis?”, tanya Intan tiba tiba sehingga aku terkejut.
“Kamu ni ngomong apa sih?”, tanyaku mengelak.
“Jangan biarkan Gadis terbang kayak layangan putus, Yan. Ungkapin aja semuanya. Pasti dia juga sama, aku yakin.”, Intan terlihat menyemangatiku.
Sepulang sekolah, aku masih terngiang ucapan Intan tadi pagi. Hhm, tak ada salahnya dicoba. Ku lihat di depanku ada Gadis dan temannya. Ku hampiri dia. Aku ajak dia pulang. Sial, kenapa tiba tiba aku menawarinya pulang?
“Yan, makasih ya..”, ucap Gadis.
“Haha, biasa. Gak apa apa kok. Kamu sendiri lagi ya di rumah?”, tanyaku melepas helm.
“Iya, masuk yuk.”, dia mengajakku.
Segelas teh hangat berada di depanku. Segelas lagi di depan Gadis. Lagi. kami menonton film. Ini, aku sedikit terkejut. Akankah seperti beberapa minggu yang lalu?
“Dis,..”
“Yan,..”
Sial, ini terjadi lagi. apa lagi yang akan terjadi? Samakah dengan…..
“Aku sebenernya sayang sama kamu, Yan..”, kata Gadis tiba tiba mengacaukan fikiranku.
“Dis, aku berat awalnya ngomong ini sama kamu. Kalo aku juga sayang banget sama kamu….”, sial, tanpa sengaja aku keluarkan kalimat ini.
“Tapi Yan, meski kita berlanjut.,kamu gak akan mungkin bisa jadi PAPA. Karena kita sama”, katanya hingga aku terhenyak tak percaya dia mengatakan itu padaku.
“Aku.. Aku.. Jadikan aku PAPA sebelum aku menjadi Papa sebenarnya, Gadis..!!!”, dengan mantap aku katakan padanya…..
Terkejut aku ketika Gadis…. Gadis mendekatiku dan bibir indah itu…. Ah, ini sama seperti beberapa minggu lalu…..
Lantas tubuh indah itu memeluk tubuhku………
.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=THE END=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.

Cinta Terlarang

“aku menyesal…aku menyesal” aku mengutuk pada diriku sendiri,seseorang yang ku cintai telah membuat hidupku hancur,entah kepada siapa aku harus mengadu, aku malu pada diriku sendiri. “ya Tuhanku,maaf kan hambaMu ini yang telah membuat kekeliruan begitu besar,menabung dosa-dosa yang sangat banyak” . air mataku menetes dalam sajadah yang selama ini tidak aku pakai,apakah mengadu kepada Mu disaat punya masalah saja, aku tak tahu Tuhan??? aku merasakan kalut yang begitu hebat,aku merasakan malu pada diriku sendiri,apakah aku harus mengatakannya kepada orang tuaku,atau bagaimana???mataku semakin berkunang-kunang,kepala seakan di tempa balok kayu,begitu peningnya.akupun tertidur dalam sajadah.
tiba-tiba kamar di ketok “rani,makan nak,ayo makan malam bareng,ayah sudah nungguin tuh” ibu memanggilku dari balik pintu,”iya bu,sebentar,nanti rani ke depan” ku usapkan air mata yang sudah mulai kering,kurapikan sajadah dan ku lepas mukena yang masih ku pakai,lalu aku bercermin,ku lihat ada sedikit bengkak dalam lingkaran mata ini,aku coba rapikan dengan make up ku,biar terkesan tak habis menangis.
“bagaimana kuliahmu ran?” ayahmu memulai pembicaraan disaat kita selesai makan malam,”baik yah, dua minggu lagi rani ujian semeter yah.”balas rani. “kamu kok kelihatannya kurat fit ya ran,kamu sakit?” ibu menyela,”gak kok bu,rani cuma kecapean ajah tadi” rani mencoba menyembunyikan sesuatu pada ibunya.”owgh ya udah kamu istirahat aja” ibunya memberi perhatian pada rani,”iyah bu,rani ke kamar dulu ya bu,yah”.
hidup laksana petir yang menyambar rani,semakin hari rani semakin tersiksa,tapi untuk mengungkapkan kepada keluarganya rani takut,takut di marahi,takut di usir,kalut selalu mendera rani……..arrrrrrrggggggghhhhh,bila saja bunuh diri tidak berdosa rasanya rani ingin melakukannya.
Cinta Terlarang
Cinta Terlarang
“ran,ibu mau ngomong sesuatu sama kamu” jantung rani langsung berdekup kencang se kencang kereta api saat melesat,keringat dingin mulai keluar,rani mencoba mendekati ibunya “ada apa bu?” jawab rani pelan,”perut kamu kok semakin hari tambah gemuk,kenapa?”ibu mencoba mengintrogasi,”mungkin rani banyak makan bu jadi sekarang jadi tambah gemuk” balas rani dengan jawaban agak gugup,”kamu gak usah bohong ran,ibu tahu kamu menyembunyikan sesuatu sama ibu,kamu ngomong saja sama ibu,jangan kamu pendam sendiri” dengan mengusap rambut rani dengan penuh kelembutan seorang ibu,”ran,ibu tuh menemukan test pack di kamar kamu,saat ibu membersihkan kamarmu”air mata ibu pun mengalir dari celah-celah mata,”kenapa kamu melakukan ini ran???”air mata ibu tak terbendung lagi,rani pun ber urai air mata,dengan sesengukan rani memeluk ibunya,bersujud simpuh pada orang yang telah melahirkannya,telah mendidiknya,mengendongnya saat masih bayi,  “maaf kan rani bu……rani telah berbuat kesalahan yang seharusnya tak di lakukan rani, rani tak tahu harus bagaimana bu, maafin rani bu…” rani terus sesenggukkan di dekapan ibunya.”siapa orang yang melakukannya ran?” tanya ibunya.”satrio,bu”.malam itu begitu mengharu biru, begitu perasaan ibu rani tercabik-cabik hatinya melihat anak nya mengandung bayi yang tak seharusnya terjadi karena belum terikatnya suatu perkawinan. kadang memang cinta mengalahkan akal pikiran yang sehat,mengorbankan segala sesuatu yang tak seharusnya ia korbankan. cinta sepatutnya untuk di sucikan bukan untuk di nodai oleh nafsu yang menjalar dalam relung jiwa. cinta adalah anugrah yang telah Tuhan beri kepada umat manusia untuk menjadikan rasa damai dan bahagia, bukan menjadikan rasa kalut,sedih dan sengsara. peganglah cinta dengan erat tapi jangan kau injak duri-duri cinta itu.rasakan cinta sebagaimana mesti agama mengajarkan cinta, jangan menuruti perasaan cinta buta itu.

Tips Cara Mengatasi Perasaan Cemburu

Perasaan Cemburu adalah sebuah bentuk perhatian dan sayang terhadap seseorang. Namun terkadang perasaan cemburu tersebut menjadi mendominasi aktifitas kita sehingga kita seringkali bertanya bagaimana tips dan cara mengatasi perasan cemburu yang berlebihan. Seseorang yang cemburu biasanya memiliki perasaan cinta didalam hatinya. Ada berbagai macam cara dan tips yang bisa kita gunakan untuk mengatasi perasan cemburu, namun ada baiknya jika kita melihat terlebih dahulu definisi dari persaan cemburu itu sendiri. Definisi cemburu menurut kamus adalah ketakutan berpindahnya rasa kasih sayang terhadap orang lain, atau ketidakpercayaan akan kesetiaan orang yang dicintai, seperti suami, istri atau pacar. Kecemburuan juga dapat terjadi dalam persahabatan, teman kerja atau anak-anak antara kakak/adik kandungnya. Setiap perasaan cemburu bisa diungkapkan dengan berbagai cara misalnya mendadak diam, cuek, marah-marah atau bahkan menyindir secara halus.

Perasaan cemburu sendiri dalam hubungan kasih adalah sebuah bumbu penyedap yang baik. Dengan perasaan cemburu kita bisa mengukur tingkat kualitas cinta kita terhadap pasangan atau sebaliknya. Cemburu juga bisa meningkatkan kualitas hubungan kasih kita menjadi lebih intim. Namun cemburu bisa sangat merusak jika takaran dan alasannya sudah tidak sesuai seperti yang seharusnya. Cemburu sebenarnya berkaitan erat dengan kesetiaan. Langkah terbaik atau cara yang paling ampuh menghindari perasaan cemburu pasangan kita adalah belajar untuk setia. Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana jika kita sadar bahwa telah menaruh perasaan cemburu pada pasangan kita secara berlebih dan kita kesulitan untuk mengatasi perasaan cemburu tersebut. Ok deh berikut beberapa Tips dan cara yang mungkin bisa kita pakai untuk mengatasi dan mengatur perasaan cemburu kita agar tidak semakin merusak hubungan cinta yang telah kita bangun.

1. Bertanya secara terbuka dengan menjalin komunikasi tentang perasaan cemburu kita pada pasangan tanpa rasa takut dan malu.
2. Menenangkan diri terlebih dahulu agar bukan emosi kita yang mendominasi saat membuat sebuah konfirmasi perasaan cemburu yang sedang kita alami.
3. Minta saran kepada orang tua, atau sahabat yang benar-benar bisa anda percayai.
4. Jangan melampiaskan perasaan cemburu anda pada hal-hal yang justru semakin merusak sebuah hubungan.
5. Tariklah nafas dalam-dalam atau minum air putih terlebih dahulu karena oksigen yang masuk dalam otak dan tubuh kita akan lebih bisa membuat kita berpikir lebih jernih.
6. Siap dengan berbagai macam resiko jika benar-benar dalam komunikasi yang kita jalin nanti kecemburuan kita terbukti kebenarannya.
7. Berpikir positif karena dengan begitu kita bisa mengambil langkah yang tepat untuk tahu cara terbaik dalam mengatasi perasaan cemburu yang saat ini ada dalam pikiran dan hati kita.

Penyakit AIDS

Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai pengertian penyakit AIDS, penyebab penyakit AIDS, Pola atau cara penularan penyakit AIDS serta penanganan dan pengobatan yang diberikan kepada penderita penyakit HIV+ atau AIDS.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

  • Cara Penularan virus HIV AIDS

  • 1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

    2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

    3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

    4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

    Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
    serta Urine (Air seni atau air kencing).

  • Tanda dan Gejala Penyakit AIDS

  • Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

    Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :

    1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

    2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

    3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

    4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

    5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

    6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS

  • Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.

    Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

    Senin, 09 Januari 2012


    NetMeeting 3.0 is built in to all copies of Windows XP. However, it needs to be configured to use it.
    To configure NetMeeting:
    • Click Start and select Run:
    • In Run box, type conf.exe and click OK
    • In the NetMeeting window, click Next
    • Fill in your name, email address, and location info, then click Next
    • Click off "Log on to directory server when NetMeeting starts", then click Next
    • Select the network connection you are using, then click Next (On campus, select Local Area Network)
    • Select "Put a shortcut to NetMeeting on my desktop", and click Next.
    • In Audio Tuning Wizard window, click Next.
    • In Audio Tuning Wizard window, adjust the speaker or headphone volume and click Next.
    • When finished adjusting settings, click Finish.
    NetMeeting setup is now complete. NetMeeting will then start, and an icon will be displayed on the desktop. (During startup, if Windows XP Firewall attempts to block NetMeeting, click Unblock.
    The NetMeeting main window will then appear
    Net_meeting_main_window.jpg
    Finding Your IP Address
    Connections in NetMeeting are done through IP addresses. You need to know your IP Address. To find out your IP Address:
    • Click on Start button, select Run
    • Type command and click OK
    • In the window that appears, type ipconfig and press the Enter key
    • Your IP Address will be displayed in the window (eg. 192.168.1.5) (Write down your IP Address)
    • To close the window, type Exit and press the Enter key.
    Alternatively, in the NetMeeting main window, click Help, then select "About Windows NetMeeting". Your IP Address will be displayed in the window.
    Starting NetMeeting
    You can connect individually or to a group.
    To start NetMeeting:
    • Click the NetMeeting shortcut icon on your desktop
    The NetMeeting main window will appear.
    Placing a Call
    Click the Place Call button. Enter the IP Address of the person or meeting you want to connect to.
    Net_meeting_placeing_call.jpg
    Receiving a call
    When another person is calling you NetMeeting will display the following screen:
    Click Accept to begin the call.
    http://computernetworkingnotes.com/peer_to_peer/imgae/Net_meeting_placeing_call.jpg
    Hosting and Joining Meetings
    To host a meeting:
    • In the Call menu, select Host Meeting.
    • In Meeting Name, type the meeting name or leave it set to Personal Conference.
    • To monitor who joins the meeting, click the "Only you can accept incoming calls" check box.
    • To restrict participants from inviting other people, click the "Only you can place outgoing calls" check box. and Click OK
    Using Chat
    With chat you can communicate with an individual or a group by text messaging. These conversations can be saved as a richtext file for later reference. Options such as "Whisper" mode allow private messages between the host and an individual during a group session. To open a chat session:
    Click the Chat button.
    http://computernetworkingnotes.com/peer_to_peer/imgae/Net_meetin_chat.jpg
    Using Whiteboard
    With Whiteboard you can review, create and update graphic information. This option allows you to load saved Whiteboard pages into a conference by dragging and dropping the saved pages into the Whiteboard window. To open Whiteboard:
    Click the Whiteboard button.
    Net_meeting_whitebord.jpg
    Sharing Programs
    Shared Programs allows meeting participants to view and work on files together even if they do not have the program. Only one participant at a time can be in control of the shared program.
    To share a program:
    • Click the Share Program button.
    • Select the program you wish to share.
    • Choose who you want to share the program with.
    • Click Share.
    Net_meeting_share_program.jpg
    You can also share your computer desktop in order to share your entire computer with participants. To stop sharing, click Unshare in the Sharing dialog box. 

    By: Ulfa Ratna Sari 
    SK 201